Sebanyak 58 mahasiswa Jurusan Sejarah Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menunjukkan semangat akademik yang tinggi dalam kegiatan Seminar Proposal Sejarah Desa yang diselenggarakan pada Rabu, 28 Mei 2025. Bertempat di Gedung Kuliah Fakultas Ilmu Sosial UNG, kegiatan ini mengusung tema “Menelusuri Jejak Sejarah: Sebuah Eksplorasi Identitas dan Dinamika Sosial Desa.”

Seminar ini menjadi momentum penting bagi para mahasiswa untuk mempresentasikan rancangan proposal yang berfokus pada kajian sejarah desa, termasuk aspek identitas lokal, memori kolektif, dinamika sosial, serta perubahan budaya dan politik di lingkungan pedesaan. Tidak hanya sebagai ajang akademik, seminar ini juga menjadi wujud komitmen Jurusan Sejarah UNG dalam memperkuat nilai diferensial jurusan melalui pendekatan riset berbasis lokalitas.

Para peserta yang seluruhnya adalah mahasiswa aktif Jurusan Sejarah, tampil sebagai presentator dan memaparkan proposal penelitian mereka di hadapan dosen penguji, serta mahasiswa lain yang hadir sebagai audiens. Diskusi berlangsung aktif dan kritis, mencerminkan kedalaman pemahaman dan kesiapan para mahasiswa dalam menjalani proses penelitian.

Ketua Jurusan Sejarah UNG, Tonny Mondong, S.S., M.A, dalam sambutannya menyampaikan bahwa antusiasme mahasiswa dalam seminar ini menunjukkan semangat akademik yang patut diapresiasi. Menurutnya, sejarah desa adalah pintu masuk penting untuk memahami identitas dan perkembangan sosial masyarakat Gorontalo maupun kawasan sekitarnya.

Salah satu peserta, Farwan Manoppo menyampaikan rasa senangnya karena seminar ini memberinya ruang untuk mendapat masukan konstruktif.

“Ini pengalaman akademik yang sangat berharga. Saya mendapat banyak saran dari dosen dan teman-teman yang membuat proposal saya lebih tajam dan kontekstual,” ungkapnya.

Dengan antusiasme tinggi dari para mahasiswa serta dukungan penuh dari dosen-dosen Jurusan Sejarah, seminar ini tidak hanya menjadi bagian dari proses akademik, tetapi juga langkah konkret dalam membangun tradisi keilmuan yang kuat, kontekstual, dan berpijak pada kekayaan sejarah lokal.