Gorontalo 4 Januari 2024. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo bekerja sama dengan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Gorontalo sukses menggelar kegiatan Diskusi Penyelenggaraan Pemilihan Umum,  bertempat di Aula Fakultas Ilmu Sosial UNG.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Program Studi Pendidikan Sejarah ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa dari berbagai jurusan, dosen, serta perwakilan organisasi kemahasiswaan. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran politik dan pemahaman kritis mahasiswa terhadap mekanisme serta tantangan dalam pengawasan pemilu.

Dalam sambutannya, perwakilan Bawaslu Gorontalo menyampaikan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam menjaga marwah demokrasi. “Mahasiswa bukan hanya pemilih, tetapi juga aktor penting dalam menciptakan pemilu yang jujur dan adil. Kampus adalah tempat strategis untuk membangun budaya pengawasan partisipatif,” ungkapnya.

Diskusi ini mengangkat dua topik utama, yakni “Fungsi dan Peran Bawaslu dalam Pemilu Demokratis” serta “Strategi Pengawasan Partisipatif Berbasis Kampus”. Paparan disampaikan secara interaktif dengan menyertakan studi kasus yang relevan di lapangan. Para peserta pun antusias mengajukan pertanyaan dan menyampaikan pandangan kritis mereka dalam sesi diskusi panel.

Beberapa isu aktual yang mengemuka antara lain praktik politik uang, netralitas ASN, serta tantangan dalam pengawasan digital. Menariknya, kegiatan ini juga menghasilkan rencana pembentukan relawan pemantau pemilu berbasis kampus, sebagai bentuk konkret keterlibatan mahasiswa dalam pengawasan demokrasi.

“Diskusi ini membuka wawasan kami sebagai pemilih muda. Kami jadi lebih memahami peran Bawaslu dan pentingnya keterlibatan aktif dalam pemilu,” ujar salah satu mahasiswa peserta kegiatan.

Keterbatasan waktu menjadi kendala utama karena tingginya partisipasi diskusi. Panitia kemudian membuka sesi lanjutan secara daring untuk menampung pertanyaan yang belum terjawab. Materi diskusi juga dibagikan dalam format digital kepada seluruh peserta.

Melalui kegiatan ini, sinergi antara perguruan tinggi dan lembaga penyelenggara pemilu diharapkan dapat terus terjalin. Program Studi Pendidikan Sejarah UNG berkomitmen untuk melanjutkan agenda-agenda edukatif serupa dalam rangka menciptakan generasi muda yang sadar demokrasi, kritis, dan bertanggung jawab.